Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Diperbolehkannya Sholat Sunat dengan Cepat termasuk Sholat Taraweh

حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ مَا أَخْبَرَنَا أَحَدٌ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الضُّحَى غَيْرُ أُمِّ هَانِئٍ ذَكَرَتْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ اغْتَسَلَ فِي بَيْتِهَا فَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ فَمَا رَأَيْتُهُ صَلَّى صَلَاةً أَخَفَّ مِنْهَا غَيْرَ أَنَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ Bahwa Ummu Hani ra melihat Nabi saw melakukan shalat dhuha, beliau saw mandi di hari fatah makkah (saat itu) lalu shalat 8 rakaat, dan tidak pernah kulihat Rasul saw shalat secepat itu, namun beliau menyempurnakan rukuk dan sujud. (Shahih Bukhari Bab Al Jum’ah). hadits yg sama teriwayatkan pada shahih Bukhari Bab Al Jum’at pula, hadits yg sama teriwayatkan pada Shahih Bukhari Bab Al Maghaziy. حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ أ

Bagian 2

Amar Dan Kaidah-Kaidahnya ا لأ مــر هــو طــلــب ا لــفــعــل مــن ا لأ عــلى ا لى ا لأ د نى ِAmar adalah tuntutan melakukan pekerjaan dari orang yang derajatnya lebih tinggi kepada orang yang derajatnya lebih rendah. Bentuk – Bentuk Amar Fiil Amar co : QS 17 : 79 Fiil Mudhori yang didahului lam amr co QS 65 : 7 Lafad-lafad قــضى – كــتــب – و جــب – فــر ض Isim Fiil Amar عــلــيــكــم Masdar pengganti fiil co ا حـــســا نـا co QS 2 : 83 Kalam Khobar bermakna Insya co QS 2 : 228 Makna Amar selain makna perintah boleh co QS 2: 60 ancaman co أ عــمــلـو ا مـا شــئــتــم Sunah co : 24 : 33 petunjuk co QS 2 : 282 memuliakan co 15 : 46 menyamakan co QS 52 : 16 Penghinaan QS 2 : 65 Melemahkan QS 2 : 23 pernyataan terhadap nikmat ( imtinan ) co QS 6: 142 10. Penciptaan co 36 : 82 11. Penyerahan ( tafwid ) QS toha : 72 12. Mendustakan 2: 111 13. sedih ( talhif ) 3: 119 14. permohonan ( doa ) 2 : 201 15. Permintaan biasa co. mainlah kerumahku 16. angan-angan ( tamanni ) co memohon semoga

Penjelasan Kaidah Fiqh

BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Qawaidul fiqhiyah   (kaidah-kaidah fiqh) adalah suatu kebutuhan bagi kita semua khususnya mahasiswa fakultas syari’ah. Banyak dari kita yang kurang mengerti bahkan ada yang belum mengerti sama sekali apa itu Qawaidul fiqhiyah. Maka dari itu, kami selaku penulis mencoba untuk menerangkan tentang kaidah-kaidah fiqh, mulai dari pengertian, sejarah, perkembangan dan beberapa urgensi dari kaidah-kaidah fiqh. Dengan menguasai kaidah-kaidah fiqh kita akan mengetahui benang merah yang menguasai fiqh, karena kaidah fiqh itu menjadi titik temu dari masalah-masalah fiqh, dan lebih arif di dalam menerapkan fiqh dalam waktu dan tempat yang berbeda untuk kasus, adat kebiasaan, keadaan yang berlainan. Selain itu juga akan lebih moderat di dalam menyikapi masalah-masalah sosial, ekonomi, politin, budaya dan lebih mudah mencari solusi terhadap problem-problem yang terus muncul dan berkembang dalam masyarakat. II.     Rumusan Masalah Mengerti da