Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

Zakat Fitrah Dan Problematikanya

Gambar
  Zakat fitrah adalah mengeluarkan bahan makanan pokok dengan ukuran tertentu setelah terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan (malam 1 Syawwal) dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan . Zakat fitrah diwajibkan ditahun kedua Hijriyah . Dasar wajib zakat fitrah  : عن ابن عمر أنّ رسول الله صلّى الله عليه وسلم فرض زكاة الفطر من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كلّ حرّ أو عبد ذكر أو أنثى من المسلمين ( رواه مسلم ) “Diriwayatkan dari Sayyidina Abdullah bin Umar, Sesungguhnya Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan berupa satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum atas setiap orang muslim, merdeka atau budak, laki2 maupun perempuan “ Zakat fitrah wajib bagi setiap orang islam yang mampu dan hidup di sebagian bulan Ramadhan serta sebagian bulan Syawwal. Artinya, orang yang meninggal setelah masuk waktu maghrib malam lebaran (malam 1 Syawwal) wajib baginya zakat fitrah (dikeluarkan dari hart

Waktu Shalat Di Eropa Dan Kutub

Gambar
  Di belahan bumi dengan iklim tropis seperti Negara Indonesia hanya mengalami dua musim yaitu musim panas (kemarau) dan musim hujan, hampir tidak mengalami perbedaan yang nampak antara waktu siang dan malam (berjalan secara seimbang). Namun di belahan bumi beriklim sub tropis seperti negara-negara di Benua Eropa atau beriklim kutub seperti sebagian besar daerah Rusia, mengalamai 4 musim yaitu, musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur, perbedaan waktu antara siang dan malam sering terjadi khususnya pada musim panas dan dingin. Ketika musim panas, siang hari lebih panjang dari malam hari, namun ketika musim dingin malam hari lebih panjang dari siang hari. Bahkan di daerah kutub, ketika musim panas siang hari tanpa malam selama 6 bulan, sedangkan ketika musim dingin malam hari tanpa siang selama 6 bulan. Kadangkala matahari terbenam sebelum jam 10 pagi seperti daerah Bulgaria, atau siang hari selama 18 jam seperti negara Swedia atau masuk waktu isyak pada jam

CARA BERIBADAH DILUAR ANGKASA

Gak kepikiran juga, gimana kalo seorang muslim jadi astronot, gimana dia sholat, gimana dia puasa (kalo kebetulan pas Ramadhan), gimana dia wudhu, etc, soalnya saya sendiri gak kepikiran mau jadi astronot. Sampai gak sengaja nemu artikel ini, bersumber keputusan dari Department of Islamic Development Malaysia, dari hasil diskusi tim yang terdiri dari 150 ilmuwan muslim dan sarjana, yang berisi: 1. Istinja' : boleh menggunakan tisu, minimal 3 buah tisu. 2. Bersuci dari hadast     a. Kecil : tayammum, bisa menggunakan dinding,  atau cermin dari stasiun luar angkasa tersebut     b. Besar: sama seperti hadast kecil 3. Arah kiblat : menghadap kiblat yang mungkin, prioritas dari atas:     a. menghadap Ka'bah     b. menghadap proyeksi Ka'bah     c. menghadap bumi     d. menghadap mana saja 4. Waktu Shalat : waktu shalat tetap terbagi menjadi 24 jam, sesuai dengan waktu di mana astronot itu meluncur (berangkat) 5. Shalat :     a. boleh dilakukan Shalat Jamak dan Qashar     b