Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Berfikir Kritis dalam Potret Fiqh Era Salaf dan Modern

Dalam khazanah keilmuan Islam, diskusi tentang fiqh memang never ending theme yang mana kehadirannya selalu menjadi kajian hangat yang kerap memunculkan variation of opinion (اختلاف).  Kemudian, akibat ikhtilaf ini timbullah negative image dari sebagian masyarakat terhadap Fuqoha’ karena diklaim tidak akur. Padahal, adanya variation of opinion sangat lumrah sekali karena masing-masing memiliki methode analisis dan pola pikir (human worldview) yang berbeda.  Faktor yang mempengaruhi perbedaan worldview tersebut antara lain; ilmu pengetahuan, sejarah, situasi dan kondisi sosial, tradisi, hukum adat, akhlaq, dan politik. [1]   Disamping itu, kehadiran ikhtilaf ini hakikatnya telah menggambarkan sikap toleransi serta kelenturan Syariat agar layak dikonsumsi oleh masyarakat dan laku di pasaran, sebagaimana tanggapan al-Khatoby terhadap dawuh Nabi “رَحْمَة أُمَّتِي اِخْتِلَاف ” dikala periode ilmu fiqh belum lahir. [2]   Pada awal abad 2 H, saat fiqh mulai terlantik menjadi bagian disiplin

DHARURIYYATUL-KHAMS

DHARURIYYATUL-KHAMS Oleh Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi Al-Atsari Apa yang dimaksud dengan dharûriyyâtul-khams? Makna dharûriyyâtul-khams, yaitu menyangkut lima kebutuhan penting yang semestinya dijaga oleh kaum Muslimin. Dan dalam masalah ini, Al-Qur‘an dan as-Sunnah telah memberikan perhatian yang besar. Berikut ini ulasan berkaitan dengan pembahasan judul di atas. Kami angkat berdasarkan ceramah Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi Al-Atsari pada Daurah Syar’iyyah I yang diselenggarakan oleh Yayasan Imam Bukhari, Jakarta, di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, pada pertengahan bulan Februari 2007, dan mengacu dengan kitab Maqâshidusy- Syarî’ah ‘Inda Ibni Taimiyyah, karya Dr. Yûsuf bin Muhammad Al-Badawi yang menjadi pegangan Syaikh dalam daurah tersebut Dharûriyyâtul-khams yang dimaksudkan, yaitu meliputi penjagaan terhadap dîn (agama), jiwa, keturunan, akal, dan harta. 1.       MENJAGA DIN (AGAMA). Ini merupakan dharûriyyât yang terpenting dan berada pada urutan tertinggi. Sebagaimana firman Alla