Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Bid'ah, Sunnah dan Taqlid

Antara Sunnah, Bidah Dan Taklid   إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ

Rijalul Hadits

DAFTAR ISI: Pengertian Kegunaan Latar Belakang Pentingnya Sasaran Pokoknya Cabang-cabangnya Ulama yang Ahli Kitab-kitab yang diperlukan untuk penelitian Hadits BAB II PEMBAHASAN Berbicara mengenai Hadits dalam arti “segala sabda, perbuatan, taqrir, dan hal ihwal yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw.tidak terlepas dari pembicaraan mengenai sanad dan matan hadits itu sendiri. Dalam periwayatan Hadits, para sahabat menetapkan kriteria penerimaan atau penolakan terhadap hadits tersebut [1] . Baik yang berkenaan dengan sanad maupun yang berkenaan matannya. Berkenaan dengan pembicaraan sanad, ada sejumlah ulama yang menulis kitab yang menguraikan hal ihwal para periwayat hadits yang diistilahkan dengan ilmu rijal hadits, berikut pembahasan mengenai ilmu Rijalil Hadits: A . Pengertian Ilmu Rijal al Hadits adalah ilmu yang membahas para periwayat Hadits, baik dari kalangan sahabat,tabi’in, maupun angkatan-angkatan sesudahnya [2] yang disebut tabi’i at-tabi’in dalam kapasitas mereka s

Jangan Beberkan Rahasia Rumah Tangga Anda

Jangan Beberkan Rahasia Rumah Tangga Anda! MUKADDIMAH Kita sering menyaksikan ada sekelompok ibu-ibu yang berkumpul, lalu 'nyerempet-nyerempet' bercerita tentang hal-hal yang amat sensitif dan pribadi dari rahasia rumah tangganya, seperti menbeberkan masalah hubungan seksualnya dengan sang suami tanpa sedikitpun rasa malu apalagi canggung. Atau membeberkan 'aib sang suami yang tidak boleh diketahui orang lain. Demikian pula sebaliknya, terkadang ada sekelompok bapak-bapak yang membeberkan hal seperti itu. Apakah hal seperti dibolehkan? atau adakah kondisi yang membolehkannya? NASKAH HADITS عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيّ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم : " إِنّ مِنْ أَشَرّ النّاسِ عِنْدَ اللّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ , الرّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ , وَتُفْضِي إِلَيْهِ , ثُمّ يَنْشُرُ سِرّهَا ". أخرجه مسلم Dari Abu Sa'id al-Khudriy, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Sesun

Ketika Allah Mencintai Hambanya

Ketika Allah Mencintai Hambanya عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : » إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيْذَنَُّّه « رواه البخاري “Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: ‘ Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka sungguh! Aku telah mengumumkan perang terhadapnya. Dan tidaklah seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri dengan beribadah) kepada-Ku