Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Pengetahuan Tentang Shalat Dhuha

Gambar
Waktu Shalat dhuha   Telah terjadi perbedaan dikalangan fuqaha didalam batasan shalat dhuha secara umum. Jumhur ulama berpendapat bahwa waktu shalat dhuha dimulai dari ketika matahari mulai meninggi hingga sedikit sebelum tergelincir selama belum masuk waktu yang dilarang. Imam Nawawi didalam “ ar Raudhah ” mengatakan, "Para sahabat kami (madzhab Syafi ’ i) berpendapat, waktu shalat dhuha berawal dari terbit matahari dan dianjurkan agar mengakhirkannya hingga ia meninggi. ” Hal itu ditunjukkan oleh riwayat Imam Ahmad dari Abu Murrah ath Thoifi berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta ’ ala berfirman, ‘ Wahai anak Adam, janganlah kalian lemah dari melaksanakan empat rakaat dari permulaan siangmu yang akan mencukupkanmu di akhir siangnya." Namun al Adzra ’ i berpendapat bahwa apa yang dinukil itu dari para sahabatnya (madzhab Syafi ’ i) itu tedapat catatan, yang terkenal dari pendapat pertama mereka “ yaitu pendapat jumhur ”

Menghujat Al-Qur'an? La'nat Allah Bersama Mereka

Gambar
MENGHUJAT AL-QUR'AN Kalangan Yahudi-Kristen telah lama menghujat Al-­Qur'an. Hal ini bisa dimengerti karena mereka menolak jika Al-Qur'an meluruskan fondasi agama Yahudi-Kristen. Dalam kaitannya dengan agama Kristen, misalnya, Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata sesungguhnya Allah ialah al-Masih putera Maryam." 1  "Sesungguhnya kafirlah orang ­orang yang mengatakan bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga." 2  "Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka." 3   Selain itu, Allah juga melaknat orang-orang Nasrani karena menyatakan al-Masih itu putera Allah. 4 Pernyataan Al-Qur'an tersebut membuat kalangan Kristi­ani marah dan geram. Oleh sebab itu, sejak awal mereka   menganggap Al-Qur'an sama sekali bukan kalam Ilahi. Mereka menjadikan Bibel sebagai tolak ukur untuk menilai Al-Qur'an. Mereka menilai bila isi Al-Qur'