Hadits 19
Fiqhul Hadits dan Apa-apa yang Menunjukkannya:
1. Perhatian Nabi saw, dengan mengarahkan umat dan menumbuhkan generasi mukmin yang unggulan. Nabi saw, sangat menginginkan, menanamkan akidah yang selamat didalam jiwa kaum mukmin. Khususnya para pemudanya, dan tidaklah aneh. Allah telah berfirman dalam mensifati Rasulullah:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (at-Taubah: 128)
Pada suatu saat, Ibnu Abbas r.a pernah mengikuti Rasulullah saw dibelakangnya. Maka beliau memberikan beberapa nasehat padanya, yang isinya menjadikan seorang muslim itu selalu menaati perintah Allah dan selalu berpegang teguh pada pertolongan dan kemenangan Allah saja. Sehingga ia menjadi orang yang pemberani dan pemuka. Dan, sesuatu yang membahayakannya tidak akan menakutinya. Ia tidak akan lari darinya, ia akan mengatakan yang benar dan tidak takut akan celaan orang yang mencela. Karena ia telah mengetahui bahwasanya semua perkara itu berada di genggaman Allah yang maha perkasa dan bijaksana.
Dan tidak ada seorang pun yang bisa memberikan bahaya atau manfaat kepada orang lain kecuali dengan izin allah.
2. Beberapa Kalimat yang Kekal dan Gaya Bahasa yang Sangat Bagus.
Ibnu Abbas telah menceritakan kepada kita dengan wasiat tersebut yang mengumpulkan segala kebaikan dan mencegah semua keburukan. Yang mana telah di wasiatkan oleh Rasulullah ketika Ibnu Abbas naik dibelakangnya. Karena sangat pentingnya wasiat tersebut, didalamnya terdapat arahan yang bermanfaat yang seharusnya diperhatikan oleh seseorang. Maka Rasulullah memperingatkannya dan memanggilnya “wahai anak kecil”, tujuannya agar memfokuskan hati dan pikirannya. Kemudian Rasulullah menyuruhnya mendengarkan apa yang akan dikatakan, supaya perhatiannya tertuju pada apa yang akan beliau sampaikan padanya. Oleh karena itu beliau bersabda ”Inni u’allimuka kalimatin”, ya, hanya beberapa kalimat. Akan tetapi mengandung beberapa kaedah-kaedah yang besar dari kaedah-kaedah agama, yang dapat menjernihkan pikiran, mencerdaskan akal, menerangi akal, dan memantapkan akidah, dan menguatkan keyakinan.
3. Jagalah Allah, maka Allah akan Menjagamu.
Maksudnya yaitu, laksanakanlah perintah-perintah Allah dan berhentilah pada batasan-batasannya dan janganlah sampai melewati batas, dan laksanakanlah apa yang telah di fardhukan padamu, dan jangan meremehkannya, dan jauhilah terhadap apa yang dilarang padamu dan jadikanlah antaramu dan antaranya sebuah pembatas. Dan lihatlah bagaimana Allah memeliharamu sebagaimana Allah memelihara dan menjaga agamamu, dan Allah melindungi akidahmu dari hal-hal yang melenceng. Dan menjagamu dari nafsu yang kotor dan buruknya kesesatan. Dan bagaimana Allah melindungimu dari kejahatan makhluk, dan melindungimu dari kejahatan setan dari golongan jin dan manusia, dan menolak darimu dari berbagai hal yang menyakitkan.
Dan orang-orang yang berjalan dijalanmu, baik itu keluargamu, dan kerabatmu. Allah berfirman: “Baginya ada malaikat-malaikat yang selalu mengikuti secara bergantian, di muka dan belakang. Mereka menjaganya atas perintah Allah.” (ar-Ra’d: 11)
Maksudnya yaitu, allah mempunyai malaikat yang selalu mendampingi hambanya. Dan mereka melindungi dari berbagai arah, dengan membawa perintah dan izin dari Allah, agar malaikat tersebut menjaganya dari apa yang akan menyakitinya. Allah berfirman: “Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu. Dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedangkan ayahnya adalah seorang yang shalih, maka Rabb-mu menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanan tiu, sebagai rahmat dari Rabb-mu.” (al-Kahfi: 82)
Apabila kamu menjaga hak-hak Allah di dunia, maka Allah akan menjagamu di akhirat kelak, dan Dia akan menjagamu dari api neraka, dan menyiapkan bagimu surga yang luasnya seluas bumi dan langit, yang Allah siapkan bagi orang-orang yang bertakwa.
Dan malaikat akan memanggilmu dengan panggilan yang hangat dan sambutan yang mulia. Allah berfirman: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas bumi dan langit yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali-Imran: 133)
Dan dalam surah lain: “Masuklah kedalam surge dengan Aman, itulah hari kekekalan. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki dan pada sisi Kami adalah tambahannya.” (Qaaf 34-35)
Rasulullah telah mengajari para sahabatnya, untuk memohon perlindungan dari Allah dan diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim: Bahwasanya Rasul memerintahkan Bara’ bin Azib, untuk berdoa sebelum tidur dengan doa sebagai berikut: Ya Rabbi, jika Engkau genggam jiwaku maka rahmatilah, dan jika Engkau melepaskannya maka lindungilah, sebagaimana Engkau melindungi hamba-hamba Mu yang shalih.
Dan diriwayatkan dalam Shohih Ibnu Hibban, dari Umar r.a, bahwasanya rasul mengajarinya untuk berdoa, “Ya Allah lindungilah aku dengan Islam keadaan berdiri, lindungilah aku dengan Islam dalam keadaan duduk, lindungilah aku dengan Islam dalam keadaan berbaring dan janganlah Engkau turuti keinginan musuh ataupun orang yang dengki terhadapku.”
Maksudnya, jangan Kau kabulkan doa keduanya yang mendoakan jelek kepadaku dan untuk mencelakakanku.
4. Pertolongan dan Dukungan Allah
Barangsiapa siapa yang melindungi agama Allah, maka Allah akan bersamanya, memberi kemudahan, pertolongan dan perlindungan, terutama saat-saat sulit. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (an-Nahl: 128)
Qotadah berkata, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan bersamanya. Berarti, ia didampingi oleh pihak yang tidak akan pernah kalah, pelindung yang tidak pernah tidur, dan pemberi petunjuk yang tidak akan pernah sesat.”
Akan tetapi, pertolongan dan bantuan Allah ini sangat bergantung pada pelaksanaan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Barangsiapa yang menaati Allah, maka Allah akan menolong dan membantunya. Dan barangsiapa yang maksiat kepada-Nya, maka Allah akan menelantarkan dan menghinanya, “Jika Allah menolong kamu tidak akan ada seorang pun yang dapat mengalahkanmu dan jika Allah membiarkanmu, maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah sesudah itu? Karena itu, hendaknya kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (Ali-Imran: 160)
5. Jagalah Masa Mudamu
Barangsiapa yang menjaga agama Allah pada usia muda, maka Allah akan menjaganya saat usianya menua dan kekuatannya mulai melemah. Allah akan menjaga pendengaran, penglihatan dan akal pikirannya. Allah juga akan memuliakannya dan menaunginya, pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya.
Rasulullah bersabda, “Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah dengan naungan-Nya, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah,…” (h.r. Bukhari dan Muslim)
Bisa jadi, inilah rahasia taujih yang diberikan Rasulullah kepada Ibnu Abbas, anak pamannya yang masih belia. Agar ia menggunakan masa mudanya yang penuh semangat untuk hal-hal yang bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara; masa mudamu sebelum masa tuamu,..” (h.r. Hakim, dengan sanad shahih)
Terlebih, pemuda adalah harapan umat. Di atas pundaknya tanggung jawab menegakkan kebenaran dan keadilan. Karena itulah, para musuh Islam berusaha sungguh-sungguh untuk menyesatkan pemuda. Dengan demikian, pemuda sangat membutuhkan perhatian dan taujih yang lebih intensif, agar mampu berdiri dengan tegar di depan setiap Iblis yang berupa jin dan manusia.
Komentar
Posting Komentar